Minggu, 08 Februari 2015

KETERAMPILAN OBESERVASI (VERBAL & NON VERBAL)



A.  KETERAMPILAN OBSERVASI
Observasi ialah metode atau cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Pengamatan (observasi) merupakan suatu cara pengumpulan data yang pengisiannya berdasarkan atas pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku individu atau kelompok.
Suatu keterampilan observasi yg menghasilkan komunikasi efektif  dengan menggunakan kepekaan yg dimiliknya melaui observasi terhadap klien baik secara verbal maupun non verbal.
B. TINGKAH LAKU VERBAL DAN NON VERBAL
1.  Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata baik secara lisan maupun tertulis. Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis atau lisan. Bahasa verbal merupakan sarana untuk menyampaikan perasaan, pikiran dan maksud tujuan.
Tingkah laku verbal adalah perbuatan/perilaku yg ditunjukkan melalui bahasa/kata-kata. Bahasa dicerminkan dengan adanya perbendaharaan kata, penggunaan kalimat, intonasi, kecepatan berbicara dan humor.
Aspek dalam komunikasi verbal yaitu perbendaharaan kata-kata (vocabulary), kecepatan (racing), intonasi suara, humor, waktu yang tepat dan singkat.
Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy Mulyana, 2005), bahasa mempunyai tiga fungsi: penamaan (naming atau labeling), interaksi, dan transmisi informasi.
1)  Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
2)  Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.
3)  Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain, inilah yang disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa sebagai fungsi transmisi informasi yang lintas-waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
2.  Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah pesan yang di sampaikan dalam komunikasi di kemas dalam bentuk non verbal, tanpa kata-kata. Komunikasi non verbal adalah setiap bentuk perilaku manusia yang langsung dapat diamati oleh orang lain dan yang mengandung informasi tertentu tentang pengirim atau pelakunya.
Tingkah laku non verbal merupakan tingkah laku dalam bentuk bahasa tubuh meliputi isyarat, pergerakan tubuh, dan penampilan fisik.
1)     Bentuk komunikasi non verbal
a)  Bahasa tubuh : meliputi lambaian tangan, ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, gerakan kepala, sikap atau postur tubuh, dan lain-lain.
b)  Tanda : dalam komunikasi non verbal menggantikan kata-kata, misal : bendara putih mengartikan ada lelayu
c)  Tindakan atau perbuatan : tindakan tidak menggantikan kata-kata tetapi mengandung makna, misal : menggebrak meja berarti marah.
d)  Objek : objek tidak menggantikan kata-kata tetapi juga mengandung makna, misal: pakaian mencerminkan gaya hidup seseorang
e)  Warna : menunjukan warna emosional, cita rasa, keyakinan agama, politik, dan lain-lain, misal : warna merah muda adalah warna feminim.


2)     Fungsi pesan nonverbal
Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:
a)  Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.
b)  Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.
c)  Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat, kau memang hebat.”
d)  Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
e)  Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggaris bawahinya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.
C. MEMBINA HUBUNGAN YANG BAIK
Keterampilan membina hubungan baik merupakan fondasi atau dasar dalam melakukan komunikasi interpersonal. Membina hubungan baik dilakukan oleh bidan sejak kontak awal dengan klien dan harus dipertahankan. Yang harus dimiliki oleh bidan membina hubungan baik dengan klien adalah :
1)  Perilaku respons positif  yang mendukung terciptanya hubungan baik meliputi bersalaman dengan ramah, mempersilahkan duduk, bersabar, tidak memotong pembicaraan, menjaga kerahasiaan klien, tidak melakukan penilaian, mendengarkan dengan penuh perhatian, menanyakan alas an kedatangan klien, serta menghargai apapun pertanyaan maupun pendapat klien.
2)  Sikap hangat, menghormati, menerima klien apa adanya, empati, dan tulus.
Kunci pokok dalam membina hubungan baik dengan klien adalah SOLER.
S  : Face your client squarely (menghadap kearah klien) dan smile/ Nod at client (senyum/ mengangguk ke klien)
O  : open and non-judgemental facial ekspression (ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)
L     :           Lean towards client (tubuh condong kearah klien)
E  : Eye contact in a culturally acceptable manner (kontak mata sesuai cara yang diterima oleh budaya setempat)
R  : Relaxed and friendly manner (santai dan sikap bersahabat)
Intonasi dan volume suara dapat mencerminkan sikap hangat/tidaknya seseorang. Suara yang keras, mengebu-gebu, kurang menunjukkan kehangatan dibandingkan dengan volume dan intonasi suara yang lembut, tidak terlalu keras.
Tiga hal penting lain yang perlu diperhatikan pada waktu konseling agar hubungan baik lebih mantap yaitu :
1.  Menunjukkan tanda perhatian verbal
Tanda perhatian verbal yang dimaksud adalah kata-kata pendek atau ungkapan kata yang singkat seperti : hemm…, ya, lalu, oh ya, terus, begitu, ya.
2.  Menjalin kerja sama
Dalam konseling, bidan yang baik adalah bidan yang mementingkan hubungan baik dengan klien. Hal ini akan terwujud bila selama proses konseling bidan selalu berusaha bekerja sama dengan klien.
3.  Memberikan respon yang positif : pujian, dukungan.
§  Memberi pujian maksudnya mengungkapkan persetujuan atau kekaguman sehingga mendorong tingkah laku yang baik, penghargaan terhadap usaha yang telah dilakukan klien dengan baik. Misalnya memuji klien, menunjukkan bahwa bidan menghargai perhatian klien terhadap kesejahteraan dirinya.
§  Memberikan dukungan maksudnya memberi dorongan, kepercayaan dan harapan. Bidan mengungkapkan kata-kata agar klien menyadari kemampuannya dalam mengatasi masalah dan membantu klien mengatasi masalahnya. Misalnya, mengemukakan alternative yang bisa diharapkan, menekankan hal baik yang telah mereka lakukan, dan perlu dilanjutkan, seperti mengatakan kepada klien bahwa dengan datang ke Polindes berarti mereka telah menolong diri mereka sendiri.
Contoh  prilaku atau respon positif bidan yang mendukung terciptanya hubungan baik, menimbulkan perasaan nyaman pada klien misalnya :
a.  Bersalaman dengan ramah
b.  Mempersilakan duduk
c.   Bersabar
d.  Tidak menginterupsi / memotong pembicaraan klien
e.  Menjaga kerahasiaan klien
f.    Tidak melakukan penilaian
g.  Mendengarkan dengan penuh perhatian
h.  Menanyakan alasan kedatangan klien
i.    Menghargai apapun pertanyaan maupun pendapat klien
j.    Menghargai apapun pertanyaan maupun pendapat klien
Dalam konseling, bidan yang baik adalah bidan yang mementingkan hubungan baik dengan klien. Hal ini akan terwujud bila selama proses konseling bidan selalu berusaha bekerjasama dengan klien. Pembinaan hubungan baik dimulai sejak awal pertemuan dengan klien dan perlu dijaga seterusnya.


Menurut Roger dalam Stuart G.W (1998), hubungan yang terapeutik dengan :
a.  Kejujuran
b.  Tidak membingungkan dan cukup ekspresif
c.   Bersikap positif
d.  Empati bukan simpati
e.  Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien
f.    Menerima klien apa adanya
g.  Sensitif terhadap perasaan klien
h.  Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien atau diri konselor sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Princess in The Dark Blogger Template by Ipietoon Blogger Template